✔ Alasannya Tangisan Rasulullah Saw, Arasy Berguncang

Sebab Tangisan Rasulullah SAW, Arasy Berguncang – Apa kabar teman-teman, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, amin. Kali ini cariduit-dot akan membuatkan dongeng nubuwah yang didalamnya penuh dengan pesan tersirat berkenaan kehidupan kita sehari-hari. Semoga dongeng ini jadi pelajaran dan kabaikan bagi kita semua. Inilah kisahnya, perhatikan baik-baik semoga jadi pelajaran bagi kita


Suatu saat Rasulullah SAW sedang melaksanakan thawaf mengelilingi ka’bah. Namun, tidak sengaja ia melihat seorang yang juga melaksanakan thawaf di hadapannya. Ia sedang berdzikir “Ya Karim! Ya Karim!”. Mendengar hal tersebut, Rasulullah menirukannya. Kemudian orang tersebut berhenti di salah satu sudut Ka’bah dan melanjutkan dzikirnya. Rasulullah berada di belakang orang tersebut dan mengikuti dzikir orang tersebut.

 semoga selalu dalam lindungan Allah SWT ✔ Sebab Tangisan Rasulullah SAW, Arasy Berguncang
Orang yang diikuti oleh Rasul mencicipi bahwa ia telah diikuti seseorang. Karena hal inilah ia merasa bahwa ia telah diolok-olok. Setelah itu, ia menoleh ke belakang dan ia melihat seorang pria yang ganteng dan gagah. Ia tidak pernah melihat orang tersebut sebelumnya. Kemudian, ia bertanya apakah orang itu sengaja mengikuti dengan niat mengolok-oloknya lantaran ia merupakan orang Arab Badwi. Lalu ia menambahkan, kalau orang tersebut tidak mempunyai ketampanan dan kegagahan maka ia akan melaporkan orang tersebut pada kekasih Allah, yakni Nabi Muhammad SAW.

Baca juga:Hikmah didahulukan indera pendengaran daripada penglihatan

Mendengar hal tersebut, Rasulullah pun tersenyum dan bertanya apakah orang Arab Badwi itu mengenali nabinya. Lalu ia menjawab kalau ia tidak mengenali siapa nabinya. Rasulullah pun menambahkan, bagaimana orang itu mengimani nabinya kalau tidak mengenali. 

Orang tersebut menjawab, bahwa meskipun ia belum pernah bertemu dengan Nabinya, tapi ia beriman kepadanya. Ia percaya akan kenabian Rasulullah.

Setelah itu, Rasulullah menjelaskan bahwa ia ialah nabi yang dimaksud oleh orang tersebut. Mendengar hal itu, orang tesebut tercengang dan tidak percaya kalau Nabi Muhammad berada di hadapannya. Makanya dia memastikan dengan bertanya apakah dia Nabi Muhammad SAW. Dan Rasul menjawab iya. 

Dengan seketika orang tersebut eksklusif tunduk dan mencium kedua kaki Rasul. Tapi, Rasulullah menarik badan orang tersebut dan menyampaikan bahwa jangan melaksanakan hal tadi kepada orang lain. Karena hal itu hanya diperuntukkan bagi majikan dari hambanya. Rasulullah menjelaskan bahwa Allah mengutus dia bukan untuk mencari kehormatan atau perhatian orang, tapi untuk menyebarkan fatwa Islam.

Saat itulah, malaikat Jibril turun dan menyampaikan kepada Rasul semoga orang Arab itu tidak terlena dengan penagmpunan Allah. Apa yang dilakukan oleh orang itu tadi akan dihisab pada hari final nanti. Allah akan menimbang segala amal, sekecil apapun perbuatannya. Rasulullah pun menjelaskan hal itu kepada orang Arab tersebut.

Setelah mendengar isu dari Rasulullah, kemudian orang itu berkata; kalau Allah memperhitungkan amalan hamba-Nya, maka hamba-Nya akan memperhitungkan juga. Apabila Allah memperhitungkan dosa hamba-Nya maka ia akan memperhitungkan betapa besarnya pengampunan dari Allah. Arasy digoncangkan tangisan Rasullulah lantaran ucapan dari orang Arab ini.

Mendengar hal itu, Rasulullah pun meneteskan air mata sampai mengalir melewati janggutnya lantaran perkataan tersebut amatlah benar. Lalu malaikat Jibril kembali turun dan menyampaikan pada Rasul semoga ia menghentikan tangisan tersebut. 

Malaikat pun menjelaskan kalau saat Rasul menangis, penjaga langit Arasy lupa dengan bacaan tahmid dan tasbih sampai menciptakan tangisan Rasullulah menciptakan Arasy berguncang. Jibril membawa isu bahwa Allah akan menghapuskan dosa yang diperbuat oleh orang Arab itu, bahkan ia akan menemani Rasul di nirwana nanti. Mendengar hal ini, orang Arab itu sangat gembira. Demikian tangisan Rasulullah menggoncangkan Arasy.

Inilah yang harus kita petik dari dongeng Rasulullah SAW bahwa hanya alasannya Tangisan Rasulullah SAW, Arasy Berguncang:
  1. Kita harus banyak bersyukur atas segala ni’mat yang Allah SWT karuniakan kepada kita, terutama ni’mat doktrin islam. Inilah ni’mat yang paling hakiki yang melebihi segalanya. Harta, tahta, wanita, jabatan tidak ada apa-apanya di alam abadi kelak kalau tidak ada ni’mat doktrin islam. Bersyukurlah wahai mitra walaupun kita hidup di final zaman, tidak berjumpa dengan Rasulullah, tidak berjumpa dengan kekasih-kekasihnya, namun ada satu hal yang kadang lupakan dalam hati kita, bahwa ada pancaran doktrin islam sehingga mengakui Rasulullah SAW sebagai nabinya. Itulah permata sebetulnya …… Maka jaga dan peliharalah imam islam kita dengan taat atas perintah Allah dan Rasul-Nya.
  2. Janganlah menghina atau menganggap rendah orang yang berada dihadapan kita. Siapapun orangnya, apapun warna kulitnya, dan sukunya. Siapa tau dialah orang yang paling taqwa di sisi Allah SWT.
  3. Ilmu bukan untuk dipamerkan, bukan untuk kesombongan, bukan untuk mencari kedudukan, bukan untuk mencari kehormatan. Janganlah menjadi pejabat, ulama, guru, dll yang hanya mencari kasus tersebut. Celakalah siapa orang yang dengan ilmunya hanya untuk mencari dunia.
  4. Janganlah kita merasa terlena dengan pengampunan Allah SWT, sehingga melupakan amal ibadah lainnnya. Justru jagalah pengampunan tersebut dengan istiqomah ibadah. Sekecil apapun amal maka akan dihisab dihadapan Allah SWT.
  5. Coba kita perhatikan perkataan orang badwi: Apabila Allah memperhitungkan dosa hamba-Nya maka ia akan memperhitungkan betapa besarnya pengampunan dari Allah.
Demikian artikel dongeng Rasulullah ini, bahwa hanya dengan Sebab Tangisan Rasulullah SAW, Arasy Berguncang. Begitu agung dan mulianya Rasulullah SAW dihadapan Allah SWT. Silahkan berkomentar atau masukannya semoga bermanfaat.


Belum ada Komentar untuk "✔ Alasannya Tangisan Rasulullah Saw, Arasy Berguncang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel