✔ Pola Makalah Adab Terpuji Dan Macamnya
Contoh Makalah Akhlak Terpuji dan Macamnya
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kata budpekerti berasal dari dari bahasa arab khuluq yang jamaknya budpekerti yang artinya perangi atau budi pekerti. Ukuran budpekerti itu baik atau buruk yaitu motif yang mendasari perbuatan dan tindakan dan adanya petunjuk yang menyampaikan itu baik berdasarkan firman Allah dan sabda Rasul saw. Makara pemahaman budpekerti yaitu seseorang yang mengerti benar perihal segala sesuatu tindakannya hanya mengharap ridha Allah SWT.
Akhlak merupakan kasus yang sangat penting dalam islam. Seseorang sanggup dikatakan berakhlak ketika ia menerapakan nilai-nilai islam dalam aktifitas hidupnya. Jika aktifitas itu terus dilakukan berulang-ulang dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik. Akhlak merupakan perpaduan antara hati, pikiran, perasaan, kebiasaan yang membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan. Sehingga bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang buruk dan mana yang manis dan hal ini timbul dari fitrahnya sebagai manusia.
Hati nurani insan selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt.
2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari budpekerti terpuji ?
2. Apa saja yang termasuk budpekerti terpuji ?
3. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan?
3. Tujuan penulisan
1. Bentuk penyelesaian kiprah kenaikan golongan Akidah Akhlak
2. Menjelaskan budpekerti terpuji dan macam-macam budpekerti terpuji
3. Mengetahui penerapan budpekerti terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak
Akhlak berdasarkan bahasa yaitu berasal dari bahasa arab (اخلاق) jamak dari kata خلق yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat.
Sedangkan berdasarkan istilah budpekerti didefenisikan oleh beberapa jago sebagai berikut:
1. Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati yang menjadikan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan praktis tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
2. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlah yaitu sikap jiwa seseorang yang mendorong untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan (sebelumnya).
Jadi berdasarkan saya ilmu budpekerti ialah ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laris insan kemudian memberi hukum/nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan norma-norma budpekerti dan tata susila.
2. Pengertian Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji disebut juga akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah, artinya segala macam sikap atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut anutan Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk al-qur’an da al-hadis. Diantara istilah yang mengacu kepada yang baik contohnya al-Hasanah, Thayyibah, Khairah, Karimah, Mahmudah, Azizah dan al-Birr.
Keutamaan budpekerti terpuji disebutkan dalam hadist salah satunya yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abu dzar dari Nabi Muhammad saw, yang artinya:
“ wahai bubuk dzar! ‘maukah saya tunjukan dua hal yang sangat ringan dipunggung, tetapi sagat berat ditimbangan (pada hari tamat zaman kelak?)’, Abu dzar menjawab, ‘hendaklah kau melaksanakan budpekerti terpuji dan banyak diam. Demi Allah yang tanganku berada digenggamannya, tidak ada makhluk lain yang sanggup bersolek dengan dua hal tersebut” (H.R Al-baihaqi)
3. Macam- Macam Akhlak Terpuji
1. Husnuzan
1.1 Pengertian Husnuzan
Husnuzan secara bahasa berarti “berbaik sangka” lawan katanya yaitu su’uzan yang berarti berburuk sangka. Husnuzan yaitu cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara positif, seorang yang mempunyai sikap husnuzan akan mempertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya higienis dari prasangka yang belum tentu kebenaranya. Husnuzan secara garis besar sanggup dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Husnuzan kepada Allah, ini sanggup ditunjukan dengan sifat tawakal, tabah dan tulus dalam menjalani hidup.
2. Husnuzan kepada diri sendiri, ditunjukan dengan sikap percaya diri dan optimis serta inisiatif
3. Husnuzan kepada sesama manusia, ditunjukan dengan cara senang, berpikir positif dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga.
2.1 Macam-Macam Husnuzan
1. Husnuzan Kepada Allah SWT.
Salah satu sifat terpuji yang harus tertanam pada diri yaitu adalah sifat husnuzan kepada Allah, sikap ini ditunjukan dengan selalu berbaik sangka atas segala kehendak Allah terhadap hamba-Nya. Karena banyak hal yang terjadi pada kita menyerupai peristiwa alam menciptakan kita secara tidak eksklusif menganggap Allah telah tidak adil, padahal sebagai seorang mukmin sejati semestinya kita harus senantiasa menganggap apa yang ditakdirkan Allah kepada kita yaitu yang terbaik. Seseorang boleh saja sedih, cemas dan resah jikalau terkena musibah, akan tetapi jangan hingga berlarut-larut sehingga menciptakan dirinya menyalahkan Allah sebagai Penguasa Takdir. Sikap terbaik yang sanggup dilakukan yaitu dengan cara segera menata hati dan perasaan kemudian meneguhkan sikap bahwa setiap yang ditakdirkan Allah kepada hamba-Nya mengandung hikmah. Inilah yang disebut sikap husnuzan kepada Allah.
Sebagai seseorang mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha Tahu atas apa yang terjadi terhadap hamba-Nya, lantaran itu kita semestinya berpikir optimis, yakin bahwa rahmat dan karunia yang diberikan Allah kepada insan tidak akan pernah putus. Sebagaimana Firman Allah Swt :
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahnat ku mencakup segala sesuatu” (Q.S.Al-A’raf : 156).
2. Husnuzan terhadap Diri Sendiri
Perilaku husnuzan terhadap diri sendiri artinya yaitu berperasangka baik terhadap kemampuan yang dimilki oleh diri sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah diri di hadapan orang lain. Orang yang mempunyai sikap husnuzan terhadap diri sendiri akan senantiasa mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya.
3. Husnuzan terhadap Sesama Manusia
Husnuzan terhadap sesama insan artinya yaitu berprasangka baik terhadap sesama dan tidak mencurigai kemampuan sesama muslim. Semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menjadikan kekacauan dalam pergaulan. Orang yang ber-husnuzan terhadap sesama insan dalam hidupnya akan mempunyai banyak teman, disukai mitra dan disegani lawan. Husnuzan terhadap sesama insan juga merupakan kunci sukses dalam pergaulan, baik pergaulan di Sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarkat.
3.1 Contoh Perilaku Husnuzan
1. Husnuzan kepada Allah dan Sabar Menghadapi Cobaan-Nya
Berprasangka baik kepada Allah Swt. artinya menganggap qada dan qadar yang diberikan Allah yaitu hal yang terbaik untuk hamba-Nya, lantaran Allah Swt. bertindak terhadap hamba-Nya menyerupai yang disangkakan kepada-Nya dll.
Cara menawarkan sikap husnuzan kepada Allah swt yaitu :
1. Senantiasa taat kepada Allah.
2. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan
3. Bersabar dan tulus apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
4. Yakin bahwa terdapat pesan yang tersirat di balik segala penderitaan dan kegagalan.
5. Husnuzan kepada Diri Sendiri.
Husnuzan kepada diri sendiri yaitu sikap baik sangka kepada diri sendiri dan meyakini akan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Husnuzan kepada diri sendiri sanggup ditunjukkan dengan sikap gigih dan optimis. Gigih berarti sikap teguh pendirian, tabah dan ulet atau berkemauan berpengaruh dalam perjuangan mencapai sesuatu cita-cita. Sedangkan optimis yaitu sikap yang selalu mempunyai harapan baik dan positif dalam segala hal. Manfaat sikap gigih yaitu :
1. Membentuk pribadi yang tangguh
2. Menjadikan seseorang teguh pendirian dan tidak praktis terpengaruh
3. Menjadikan seseorang kreatif.
4. Menyebabkan tidak praktis frustasi dan mengalah terhadap keadaan
2. Husnuzan kepada Sesama Manusia
Husnuzan kepada sesama insan yaitu sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap Husnuzan kepada insan mengandung nilai dan manfaat sebagai berikut :
1. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
2. Terhindar dari penyesalan dalam korelasi dengan sesama.
3. Selalu senang dan senang atas kebahagiaan orang lain.
2. TOBAT
2.1 Hakekat Tobat
Kata taubat yaitu terambil dari bahasa arab “taubatun”, kata tersebut berasal dari kata “taaba-yatubu-taubatun” yang artinya kembali. Orang yang taubat lantaran takut azab Allah disebut “taaibun” (isim fail dari taba). Orang bertaubat kepada Allah yaitu orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu: kembali dari sifat-sifat tercela menuju sifat yang terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat, kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhai-Nya,kembali dari saling bertentangan menuju saling menjaga persatuan, kembali kepada Allah sesudah meninggalkan-Nya yang kembali taat sesudah melanggar larangan-Nya.
2.2 Hukum bertaubat
Bertaubat termasuk masalah yang diwajibkan dalam agama. Dengan bertaubat insan akan berhenti dari berbuat dosa.Allah yaitu Dzat Yang Maha Pengampun. Ia senantiasa memberi kesempatan kepada hambaNya yangmau memohon ampun atas segala dosa yang telah ia perbuat.Seperti dalam firman Allah dalam Q.S. An-Nuur Ayat 31 yang artinya:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“bertaubatlah kau semua kepada Allah hai orang-orang yang beriman, semoga kau beruntung”. (QS. An Nur: 31)
2.3 Penggolongan taubat
1. Tobat Awam (tobat insan umum),yaitu tobat insan secara umum. Yang dimaksud ialah bahwa hati seseorang tunduk dikarenakan dirinya telah melaksanakan perbuatan salah dan dosa.
2. Tobat Khawash (tobat orang-orang khusus), tobat tingkat ini sebagai menandakan meningkatnya makrifah insan kepada Allah.
3. Tobat Akhash Al-khawash, tingkatan tobat yang paling tinggi yaitu tobat ini. Tobat rasulullah manakala ia berkata, “sesungguhnya ini yaitu kebodohan pada hatiku, dan sebenarnya saya akan memohon ampun kepada Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari”. Dengan kata lain, untuk membersihkan hatinya dari menaruh perhatian kepada selain Allah, Rasulullah beristighfar kepada Allah
3. Taat
3.1 Pengertian Taat
Kata taat berasal dari Bahasa طاع ىطا ع طؤعا طاعة yang berarti tunduk, patuh, dan setia kepada si fulan. Adapun taat yang dibicarakan dalam makalah ini ialah sikap tunduk, patuh dan setia kepada Alloh Swt. dan rosul-Nya, baik dalam bentuk pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangan-Nya.
3.2 Perintah untuk Taat kepada Alloh dan Rasul-Nya
Taat termasuk masalah yang diwajibkan dalam Islam.Dengan demikian,seorang mukmin yaitu orang yang setia dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.Alloh Swt.berfirman sebagai berikut. (Q.S An-Nisa: 4:59)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖۖ
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (Pemegang Kekuasaan) diantara kamu…
3.3 Bentuk-Bentuk(Contoh) Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
a. Pada suatu ketika suami Ibu Maryana meninggal dunia,ia meninggal dunia,ia meninggalkan dua anak pria dan tiga anak perempuan.Setelah selang beberapa ahad dari janjkematian suaminya,Ibu Maryana memanggil seorang ustdazt untuk membagi harta peninggalan suaminya berdasarkan hokum mawaris.Sebagaian massyarakat memandang asing pembagian menyerupai itu,namun ibu Maryana tetap pada pendiriannya lantaran taat kepada hokum Allah Swt. B.
b. Nur Jamilah dilamar oleh seorang cowok tampan,kaya lagi terhormat,tetapi non muslim.Sebenarnya,hati Nurjamilah juga mencintainya.Karena Islam melarang muslimah menikah dengan lelaki nonmuslim, balasannya Nurjamilah menolak lamaran tersebut dengan sopan.
3.4 Dampak Positip Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
Orang yang Taat kepada Allah SWT akan mencicipi dampak positipnya, antara lain:
a. Memperoleh kepuasan bathin alasannya yaitu sudah bisa melaksanakan salah satu kewajiban kepada Allah dan Rasul-Nya,
b. Memperoleh ridha Allah alasannya yaitu sudah bisa mentaati perintah-Nya, dan
c. Memperoleh kemenangan (keuntungan) yang besar, sesuai Firman Allah Swt, berikut ini. (Q.S an-Nisa:13)
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya,Dia akan memasukkannya kedalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungau-sungai,mereka kekal didalamnya, dan itulah kemenangan yang agung.
3.5 Membiasakan Diri Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya harus dibiasakan dalam prilaku hidup sehari-hari sehingga menjadi watak seorang muslim. Cara membiasakan diri untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, antara lain:
a. Segera mempersiapakan diri untuk salat apabila sudah datang waktunya,
b. Melatih diri untuk disiplin dalam banyak sekali hal,termasuk berguru dan mengerjakan kiprah sekolah
c. selalu disiplin mengikuti tata tertib sekolah,baik dilihat guru maupun tidak, dan
d. senantiasa menjaga diri semoga tidak melaksanakan hal-hal yang dihentikan oleh agama walaupun sendirian, atau tidak ada orang yang melihat.
4. Khauf
Artinya takut yaitu sifat negatif yang tidak perlu dimiliki. Sementara itu, Islam justru mendidik umat nya semoga mempunyai sifat khauf. Bagaimanakah khauf yang dituntukan islam?
4.1 Pengertian Khauf
Kata khauf berasal dari bahasa arab خاف ، يخاف، خوفاyang berarti takut. Islam mengajarkanumatnya semoga mempunyai sifat takut/khauf,yakni takut akan marah ALLAH Swt. Apabila terkena bahaya atau siksa-Nya. Muslim yang baik mersa tajut apabila dilepaskan oleh ALLAH Swt. Sehinnga hidup tanpa petunjuk-Nya. Selanjutnya, ia tersesat kejalan yang salah. Sebaliknya, ia selalu beharap semoga hiudupnya memperoleh rida-nya dan sesuai petunjuk-Nya menuju senang dunia dan akhirat. Dengan demikian, kita sanggup mengetehui bahwa khauf yang diuntukan islam bukanlah sifat negatif yang sepereti yang digambarkan oleh kebanyakan manusia.
4.2 Perintah untuk Memilki Khauf
ALLAH Swt. Berfirman sebagai berikut.
Yang dimaksud dengan rasa takut dan penuh harap pada ayat d iatas ialah sebagai berikut:
a. Takut akan dilepaskan oleh ALLAH hidupsendirian sehiga tersesat dari jalan yang benar, yakni tutntutan islam.
b. Takut akan mendapt siksa lantaran melanggar aturan-aturan Nya.
c. Sangat mengharapkan rida ALLAH Swt. Sehingga hidupnya senantiasa memperoleh bimbingan dari wahyu-Nya.
Kebanyakan insan hidup di dunia ini takut dalam menghadapi duduk masalah hidup, contohnya takut melarat, takut menderita, dan takut mati. Adapun orang yang takut kepada ALLAH justru berani menghadapi kenyataan hiudp dengan hati yang tabah dan kuat.
4.3 Bentuk-bentuk (contoh) Khauf
Keluarga Pak Jenudin tergolong taat Bergama. Sebagai seorang ayah, Pak Jenudin senatiasa memberi bimbingan kepada keluaganya semoga meningkatkan kualitas ibadah, baik berafiliasi dengan ALLAH secara eksklusif maupun yang berafiliasi dengan sesama manusia. Hal itu dilakukan lantaran sadar bahwa ia berkewajiban memeilhara diri dan keluarganya dari siksa nar, sebagaimana firman ALLAH Swt. Sebagai berkut.
Dengan perjuangan yang demikian itu, Pak Hamdan mengharap rida ALLAH Swt. Sehinga keluarganya sanggup hidup tentram atas bimbingan petunjuk-Nya.
4.4 Dampak Positif Khauf
Khauf amat besar dampak positifnya bagi manusia. Adapin dampak positif khauf, antara lain:
a. Dapat menjaga kerutinan perbuatan baiknya lantaran belum yakin bahwa kebaikan yang telah kemudian diterima dan diridai ALLAH Swt.
b. Dapat meningkatakan kualitas peerbuatanbaiknya lantaran mengharapkan rida ALLAH Swt.
c. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa lantaran semua itu akan dipertanggung jawabkan di sisis ALLAH Swt., dan
d. Tidak banga dengan keyakinan yang dilakukan dimasa kemudian alasannya yaitu belum yakin kalua kebaikan tersebut diterima di sisi ALLAH Swt.
4.5 Membiasakan Diri Bersikap Khauf
Agar senantiasa mempunyai rasa khauf kepada ALLAH Swt., kita perlu meperhatikan hal-hal sebagai berkut.
a. Mengingat –ingat dosanya di masa kemudian alasannya yaitu belum tentu dimaafkan oleh ALLAH.
b. Melupakan kebaikan di masa kemudian lantaran belum tentu ALLAH berkenan menerimanya.
c. Mengukur dirinya dengan orang-orang yang saleh semoga bersemangat untuk mengikuti amal baik menyerupai mereka.
d. Tidak terlampau mendabakan kemewahan hidup di dunia alasannya yaitu hal itu hanya besifat sementara dan sering menipu.
e. Bersikap hati-hati dalam berusaha sehinga rezeki yang didapat halal dan diridai ALLAH Swt.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam islam budpekerti merupakan hal yang sangat diperhatikan, sehingga dalam islam budpekerti terbagi atas dua budpekerti terpuji dan budpekerti tercela. Akhlak terpuji yaitu budpekerti yang disukai, disenangi oleh Allah SWT. bahkan dianjurkan dan diwajibkan. Akhlak tercela yaitu budpekerti yang dihentikan dan diharamkan oleh Allah swt. Akhlak terpuji dan budpekerti tercela begitu banyak, tetapi pada pada dasarnya niatkan hati kita hanya untuk beribadah kepada Allah swt.
Bandung, Mei 2018
Penyusun,
Imas Masitoh, Hj. S.Ag.
DAFTAR PUSTAKA
Syeikh Ibrahim Jalhum. 2003. Pelita As-Sunnah Petunjuk Jalan Bagi Kaum Muslimin. Bandung. Pustaka Setia
Nata, Abuddin. 2010 .Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Pers
Subaiti Musa. 2003. Akhlak Keluarga Muhammad SAW. Jakarta: lentera basritama
Buku modul Al-Hikmah iktikad budpekerti kelas x semester I & II
Mustofa H. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia
Belum ada Komentar untuk "✔ Pola Makalah Adab Terpuji Dan Macamnya"
Posting Komentar