✔ Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
Dalam melaksanakan acara pembelajaran guru tentunya harus mempunyai metode yang akan di gunakan dalam proses berguru mengajar. Metode dalam mengajar sangat penting bagi seorang guru lantaran dengan mempunyai metode mengajar yang benar maka segala kesulitan-kesulitan dalam mengajar sanggup teratasi dengan baik.
Metode mengajar merupakan suatu cara atau upaya seorang guru dalam menciptakan rasa nyaman dan menyenangkan bagi siswanya dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga mencapai tujuan berguru yang sesuai dengan yang diharapkan.
Pembelajaran akan berlangsung dengan baik kalau terjadi umpan balik yang baik antara siswa dan guru dalam acara pembelajaran. Guru harus memberi rasa nyaman kepada siswanya dalam acara pembelajaran sehingga pembelajaran terasa menyenangkan dan sanggup berlangsung dengan efektif.
Pada kurikulum 2013 guru mempunyai peranan dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses mencari warta sebaliknya siswa di harapkan aktif dalam mengumpulkan warta sehingga pembelajaran sanggup saling berkesinambungan.Kurikulum 2013 menuntun siswa dalam hal ini akseptor didik untuk berperan aktif dan sanggup saling berkolaborasi dengan guru dan sesama akseptor didik sehingga tercipta pembelajaran yang aktif,kreatif dan inovatif.
Berbicara mengenai metode mengajar dalam acara pembelajaran pada kurikulum 2013 yang memasuki era era 21, maka berikut ini akan di jelaskan 10 jenis metode mengajar yang sanggup di gunakan oleh guru dalam pembelajaran pada kurikulum 2013, diantaranya yaitu :
1. Presentation (Presentasi)
Pada metode presentasi, guru atau siswa mengembangkan warta yang dieroleh melalui sumber warta berupa buku teks, internet, audio, video, dan lain sebagainya. Presentasi interaktif melibatkan pertanyaan dan komentar diantara guru dan siswa sebagai anggota keseluruhan kelas atau dalam kelompok kecil. Bentuk integrasi metode presentasi sanggup dilihat melalui sejumlah sumber daya teknologi yang dipakai sanggup meningkatkan kualitas penyajian informasi. Sebagai pola siswa sanggup memakai aplikasi microsoft power point untuk menampilkan hasil rangkuman, hasil goresan pena teks dan menyajikan video maupun gambar sekaligus dalam satu tampilan presentasi.
2. Demontrastion (Demonstrasi)
Pada metode demonstrasi, siswa mempelajari pandangan dari suatu keterampilan atau mekanisme yang harus dipelajari. Demonstrasi sanggup diterapkan pada seluruh anggota kelas, kelompok kecil, atau individu yang membutuhkan sedikit klarifikasi aksesori perihal bagaimana melaksanakan suatu tugas. Tujuan demonstrasi bagi siswa ialah untuk menjiplak kinerja fisik, ibarat memakai alat ukur angin digital, atau untuk mengadopsi perilaku yang dicontohkan guru sebagai bentuk keteladanan. Demonstrasi mengijinkan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan selama pembelajaran aktif berlangsung. Bentuk integrasi metode demonstrasi sanggup ditingkatkan melalui penggunaan peralatan teknologi ibarat kamera digital. Kamera video digital sanggup dipakai untuk merekam demonstrasi selama atau sebelum kelas berlangsung.
3. Drill and Practice (Latihan terus menerus dan Praktik)
Dengan memakai metode Latihan terus menerus dan Praktik dalam acara pembelajaran, Peserta didik dibutuhkan sanggup menuntaskan latihan - latihan untuk menyegarkan atau meningkatkan kapasitas isi pengetahuan dan keterampilan. Strategi penggunaan drill and practice ini mengasumsikan bahwa siswa telah mendapatkan beberapa arahan perihal konsep, prinsip, atau mekanisme tertentu dari guru sebelumnya. Agar efektif latihan terus menerus dan praktik harus diikuti umpan balik untuk menguatkan balasan benar dan memperbaiki balasan salah yang mungkin dilakukan siswa. Bentukintegrasi dari metode ini dengan penggunaan teknologi ialah banyak aplikasi komputer yang ditawarkan kepada siswa menawarkan kesempatan untuk mengingat kembali dan melaksanakan praktik atas pengetahuan maupun ketrampilannya.
4. Tutorial
Tutorial merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa berafiliasi dengan orang lain yang lebih ahli. Tutorial sanggup di sajikan dalam bentuk perangkat lunak komputer tercetak khusus yang menyajikan konten/isi, mengajukan pertanyaan atau masalah, meminta tanggapan peserta, menganalisis tanggapan, menawarkan umpan balik yang sesuai, dan menawarkan latihan hingga pelajar memperlihatkan tingkat kemandirian yang telah ditentukan. tutorial melibatkan pertukaran inspirasi dan pendapat di antara siswa atau di antara siswa dan guru.
5. Discussion (Diskusi)
Metode diskusi dalam acara pembelajaran sanggup di jadikan Sebagai sebuah taktik pembelajaran. Diskusi akan efektif bila dilakukan dengan cara mengenalkan topik pembicara yang gres atau lebih mendalam hingga konsep dasar. Integrasi antara metode diskusi dengan teknologi ialah teknologi mendukung diskusi menjadi metode yang dikenal di kelas ibarat ketika ini ibarat metode yang memperluas percakapan di luar kelas.
6. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)
Metode pembelajaran kooperatif Merupakan sebuah taktik kelompok dimana siswa berafiliasi untuk saling membantu dalam belajar. Integrasi dari metode ini ialah siswa sanggup berguru tidak hanya berdiskusi problem bahan teks dan menonton media, tapi juga menghasilkan media. Sebagai pola siswa sanggup mendesain dan menghasilkan sebuah podcast, video, atau powerpoint atau prezi presentasi.
7. Problem-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
Menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah, siswa secara aktif akan mencari solusi untuk masalah-masalah terstruktur atau tidak terstruktur yang terletak di dunia nyata. Masalah terstruktur menawarkan siswa pemahaman yang terang perihal apa yang mungkin menjadi balasan atas permasalahan yang ada. Integrasi dari metode ini dengan teknologi ialah banyaknya aplikasi komputer yang menyediakan dan mendukung pembelajaran berbasis masalah. Sebagai pola aplikasi microsoft access dan excel yang mengijinkan siswa untuk mengembangkan dan menjelajahi data sets untuk menemukan balasan memakai rumus fungsi.
8. Games (Permainan)
Dalam pembelajaran dengan memakai metode Permainan maka guru sanggup menyediakan sebuah lingkungan yang kompetitif dimana siswa mengikuti hukum yang ditentukan ketika mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang menantang dan menghadirkan siswa dengan pemahaman yang jelas perihal apa yang mungkin merupakan balasan yang tepat. Permainan seri meminta siswa untuk memakai ketrampilan memecahkan problem dalam mencari solusi atau untuk mendemonstrasikan penguasaan konten spesifik yang menuntut tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi. Integrasi dari metode ini dengan teknologi ialah beberapa permainan memakai tujuan pendidikan, ibarat permainan puzzle dan sudoku.
9. Simulations (Simulasi)
Metode simulasi mengijinkan siswa untuk berada pada situasi nyata. Integrasi dari metode simulasi dengan teknologi ialah kemampuan interpersonal dan percobaan laboratorium pada fisika ilmu pengetahuan alam merupakan pola subjek simulasi.
10. Discovery (Penemuan)
Metode pembelajaran discovery merupakan suatu Strategi dimana siswa di harapkan sanggup menemukan hasil pembelajaran yang inovatif.. Integrasi dari metode discovery dengan teknologi ialah ada beberapa variasi cara bahwa teknologi instruktusional dan media sanggup membantu mengenalkan discovery maupun inkuiri.
Beberapa metode pembelajaran diatas sanggup di gunakan oleh guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis teknologi alasannya ibarat yang kita ketahui ketika ini dimana dlam memasuki era era 21 guru dan siswa dibutuhkan sanggup memakai teknologi sebagai salah satu alat untuk mencari sumber berguru dan menyebabkan teknologi sebagai suatu media dalam acara pembelajaran.
Demikianlah uraian singkat mengenai jenis-jenis metode pembelajaran yang sanggup di gunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013 terutama dalam memasuki era era 21, agar artikel ini sanggup bermanfaat buat anda yang membutuhkannya dan sanggup menjadi suatu rujukan dalam pembelajaran.
Belum ada Komentar untuk "✔ Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Pada Kurikulum 2013"
Posting Komentar