✔ Arti 6C Pada Pembuatan Soal Dan Perangkat K13
Istilah 6C pada pembuatan soal ataupun dalam penyusunan perangkat pembelajaran sering menjadi materi perbincangan bagi banyak orang di kalangan guru. Baik dalam menyusun soal-soal ulangan ataupun soal USBN istilah 6C sangat penting lantaran soal yang di buat harus memuat 6C tersebut.
Nah yang menjadi pertanyaan apa sih 6C tersebut dan apa kegunaannya dalam penyusunan soal-soal dalam mata pelajaran. Selain itu bagaimana pula cara menerapkan istilah 6C tersebut dalam menyusun soal-soal, baik soal latihan, ulangan atau USBN.
Oleh lantaran itulah pada kesempatan ini aku akan membahas klarifikasi mengenai apa itu istilah 6C dan bagaimana penerapannya dalam kita menyusun soal-soal di setiap mata pelajaran yang akan kita buat. Namun sebelum aku menjelaskan mengenai arti dari istilah 6C maka terlebih dahulu kita harus memahami wacana istilah Level Kognitif.
Mengapa kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu level kognitif, jawabannya yaitu lantaran arti dari istilah 6C tersebut berasal dari level kognitif yang merupakan penjabarab dari taksonomi bloom.
Taksonomi Bloom Mengklasifikasikan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah atau dimensi, yaitu :
1. Ranah kognitif,
Ranah kognitif yaitu berkaitan dengan kognisi atau penalaran/ pemikiran atau intelegensi).
2. Ranah Afektif,
Ranah afektif yaitu berkaitan dengan afeksi atau rasa.
3. Ranah Psikomotorik.
Ranah psikomotorik berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani yang terkait dengan jiwa.
Level kognitif merupakan tingkat kemampuan akseptor didik secara individual maupun kelompok yang sanggup di jabarkan dalam tiga level kognitif, yaitu :
1. Pengetahuan dan pemahaman ( knowing )
2. Penerapan ( applying )
3. Penalaran ( reasoning )
Pada level yang ketiga yaitu level daypikir di dalamnya sudah termasuk tingkat kognitif analisis, tingkat kognitif sintesis, dan tingkat kognitif evaluasi.
Pada aspek kognitif di kenal dengan istilah 6C, yang mana istilah 6C tersebut terdiri dari C1, C2, C3, C4, C5, dan C6. Ke enam aspek tersebut diartikan sebagai berikut :
C1 = Mengingat,
C2 = Memahami,
C3 = Mengaplikasikan,
C4 = Menganalisis,
C5 = mengevaluasi,
C6 = Mencipta.
· Pada C1 (mengingat) , di maksudkan sebagai mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dari ingatan jangka panjang.
Adapun proses dalam Aspek C1 ini yaitu :
Ø Mengenali atau mengidentifikasi : Yang artinya bahwa Menemukan pengetahuan dari ingatan jangka panjang yang sesuai dengan materi yang disajikan.
Ø menemukan kembali : yang artinya Menemukan kekerabatan atau kaitan antara pengetahuan dari ingatan jangka Panjang.
· Pada C2 (memahami), di maksudkan sebagai Membangun pengertian atau makna dari pesan berupa perintah atau instruksi, termasuk secara lisan, tertulis dan kekerabatan dengan bencana yang bergotong-royong atau dalam bentuk gambar.
Adapun proses dalam Aspek C2 ini yaitu :
Ø Menafsirkan atau mengartikan/ menggambarkan ulang : mengubah dari satu bentuk citra ke bentuk lain .
Ø Memberi contoh (exampliying) atau mengilustrasikan : menemukan contoh yang sesuai dan cocok atau mengilustrasikan suatu konsep .
Ø Mengklasifikasi (Classifying) atau mengelompokkan : menentukan konsep yang ada pada suatu materi atau kategori .
Ø Membandingkan (compairing) atau memetakan dan mencocokkan : mendeteksi atau mencari kesesuaian antara dua ide, objek dan hal-hal yang serupa .
Ø Menjelaskan (explaining) atau membangun suatu model : membangun kekerabatan sebab-akibat dari suatu system.
· Pada C3 (mengaplikasikan), di maksudkan sebagai menerapkan atau memakai suatu tata cara yang telah diberikan pada suatu keadaan.
Adapun proses dalam Aspek C3 ini yaitu :
Ø Menjalankan (executing) : menerapkan suatu cara yang telah dikenal untuk kiprah yang telah biasa .
Ø Mengimplementasikan (implementing) : memakai cara yang telah ada untuk menuntaskan kiprah yang belum dikenal sebelumnya .
· Pada C4 (menganalisis), di maksudkan sebagai tetapkan suatu material ke dalam unsur-unsur pokok dan menentukan bagaimana hubungan/kaitan dari satu unsur tersebut dengan unsur yang lain dan kedalam tujuan atau struktur umum dari suatu materi.
Adapun proses dalam Aspek C4 ini yaitu :
Ø Membedakan (diffrentiating) atau menentukan : membedakan kepingan yang mempunyai kekerabatan dengan kepingan yang tidak mempunyai kekerabatan atau memisahkan kepingan yang penting dengan kepingan yang tidak penting dari materi yang telah .
Ø Mengorganisir (organizing) atau menemukan hubungan, mengintegrasi, garis besar, uraian dan menyusun secara struktur : menentukan bagaimana suatu unsur atau fungsi sesuai dengan strukturnya .
· Pada C5 (mengevaluasi), di maksudkan sebagai menciptakan penilaian atau keputusan menurut kriteria atau standar.
Adapun proses dalam Aspek C4 ini yaitu :
Ø Memeriksa (checking) atau mengkoordinasi, menemukan, mengawasi dan menguji : menemukan ketidaksesuaian atau kesalahan antara proses dan hasil; menentukan bahwa proses dan hasil mempunyai kesesuaian; mengawasi ketidakefektifan suatu cara dalam penerapan .
Ø Mengritik (Critiquing) atau tetapkan : menemukan ketidaksesuaian antara hasil dan kriteria dari luar, menentukan bahwa hasil sesuai atau tidak, menemukan kesalahan dari suatu cara yang menjadikan suatu dilema .
· Pada C6 (mencipta), di maksudkan sebagai mengambil semua unsur pokok untuk menciptakan sesuatu yang mempunyai fungsi atau mengorganisasikan kembali element yang ada ke dalam stuktur atau pola yang baru.
Adapun proses dalam Aspek C6 ini yaitu :
Ø Merumuskan (generating) : menciptakan hipotesis atau dugaan sebagai alternatif menurut kriteria yang ada .
Ø Merencanakan (planning) atau mendesain : merencanakan cara untuk menuntaskan kiprah .
Ø Memproduksi (producing) : menemukan atau menghasilkan suatu produk .
Itulah klarifikasi mengenai arti dari C6 yang sering di perdengarkan di kalangan pendidik terutama dalam menciptakan dan menyusun soal-soal dalam pembelajaran.
Dari ke enam aspek di atas mulai dari C1, C2, C3, C4, C5, dan C6 maka tingkat penerapan soal yang akan di berikan atau di buat oleh guru sanggup di sesuaikan dengan tingkatan yang ada pada ke enam aspek tersebut, sehingga soal yang akan di bentuk sudah memenuhi unsur 6C.
Semoga artikel klarifikasi arti 6C pada pembuatan soal dan perangkat pembelajaran yang sanggup aku berikan pada kesempatan kali ini sanggup menjadi suatu pola atau pedoman bagi bapak dan ibu guru dalam menyusun dan menciptakan soal-soal yang memenuhi unsur C1 sampai C6.
Demikianlah klarifikasi mengenai ARTI 6C PADA PEMBUATAN SOAL DAN PERANGKAT K13 ini , biar sanggup bermanfaat bagi anda yang membacanya.
Belum ada Komentar untuk "✔ Arti 6C Pada Pembuatan Soal Dan Perangkat K13"
Posting Komentar